02 Juni 2009

Moge...? Sekelumit tentang MOGE


Pada saat ini, berbagai sarana transportasi telah diciptakan manusia dalam menunjang kelancaran mobilitas manusia. Sarana transportasi tersebut secara umum dikenal dengan sebutan kendaraan. Ada berbagai jenis kendaraan, salah satunya adalah kendaraan roda dua dan bermesin atau disebut sepeda motor atau motor. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua atau tiga tanpa rumah-rumah baik dengan atau tanpa kereta samping.
Kendaraan roda dua atau motor merupakan sarana transportasi yang paling banyak di gunakan oleh masyarakat Indonesia, karena lebih hemat dan efisien serta harga yang terjangkau. Namun bagi orang-orang tertentu motor bukan hanya merupakan sarana transportasi tetapi juga dianggap sebagai gaya hidup, yaitu para pehobi motor Complete Built Up (CBU) yang berkapasitas silinder (cc) besar atau lebih dikenal dengan sebutan motor besar atau Motor Gede (MoGe). Merek motor besar yang terkenal antara lain Harley-Davidson, Ducati, BMW, Buell, Aprilia, Cagiva, Triumph, MV Agusta, dan lain sebagainya, yang hampir semua berkapasitas silinder (cc) besar, demikian juga seperti merek motor Jepang yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki, tetapi jenis kendaraan yang diproduksinya memiliki mesin ber-cc besar pula dimana semua merek tersebut masuk ke Indonesia sejak tahun 1980-an, yang tidak umum diperjual-belikan di pasaran motor Indonesia, yang merupakan kategori motor yang termasuk barang mewah dan biasa disebut dengan istilah motor besar atau motor gede atau moge karena pada umumnya memiliki mesin dua silinder atau lebih, dengan kapasitas mesin 400 cc keatas atau termasuk kendaraan CBU. sushi

23 Mei 2009

KAUM MOGE suka maksiat (main perempuan & mabok)..?




Sering kali kita mendengar bahwa para pehobi MOGE yang rata-rata berdompet tebal itu suka menghamburkan duit untuk kesenangan, sebenarnya tidak semua, tapi hampir semua. Sudah menjadi rahasia umum bila hampir semua KAUM MOGE adalah orang yang punya duit, kekuasaan, dan merupakan orang yang memiliki pengaruh. Apabila kita melihat sisi negatif dari kehidupan KAUM MOGE maka tidak akan ada habisnya karena kita pasti mengharapkan "track record" yang buruk dari mereka. Namun alangkah baiknya kita membuka mata kita untuk melihat keberadaan KAUM MOGE yang royal dalam kegiatan yang bersifat sosial. Seperti halnya kegiatan yang mendukung program pemerintah dan masyarakat yaitu turut mendukung tata tertib dalam berlalulintas, ini contoh yang paling sering dijumpai. Contoh lain seperti kegiatan baksos yang sering diadakan dalam sebuah event yang digelar. Bukan main jika kita melihat apa yang mereka berikan dalam baksos... sushi

Motor Besar = Motor Bodong ?




Tidak semua motor besar BODONG alias tanpa dokumen. Ada beberapa alasan mengapa sebagian ownernya tidak melengkapi dokumen MOGEnya. Tetapi masalahnya bukan karena motor yang BODONG tetapi lebih kepada FUNGSI. Seperti halnya seorang owner yang memiliki banyak MOGE, yang sebenarnya hanya mengumpulkannya untuk menjadi pajangan, atau bisa disebut sebagai kolektor MOGE. "Jadi apa gunanya motor-motor saya kalau dibuatkan dokumen padahal tidak pernah ditunggangi..? Mending dipajang saja". Ya begitulah kira-kira kata "si KAYA". Sushi

21 Mei 2009

Foto







Gaya hidup para pehobi motor, selalu tampil beda. Bukan hanya dalam hal berfashion, namun juga cara berfikir. Pehobi motor bermesin gede ini pada umumnya adalah para pria, yang memiliki pola hidup dengan mengandalkan pikiran (bukan perasaan). Cara berpikir para "KAUM MOGE" ini relatif lebih tajam. Faktor tersebut cenderung diperoleh dari gaya hidup yang telah mereka miliki mulai saat itu (menjadi KAUM MOGE). Menjadi bagian dari sebuah komunitas minor yang "BERKUASA" di sepanjang rute yang mereka lewati pada saat melakukan konvoi touring secara berkelompok, adalah salah satu contoh kecil dari wujud pola pikir para "KAUM MOGE" dalam bentuk nyata yang dapat mempengaruhi individu awam. Maksud dari hal tersebut sudah nampak jelas di kalangan umum, dimana setiap dijumpai konvoi pengendara MOGE yang berombongan entah menggunakan jasa pengawalan aparat maupun tidak, pasti pada saat berpapasan dengan pengendara lain yang dalam hal ini adalah orang awam akan menimbulkan "rasa yang aneh". Bukan karena orang awam tersebut "KAMPUNGAN" tetapi mereka juga cenderung berpikir bahwa mereka juga memiliki hak. Nah... inilah yang harus lebih dipikirkan. Istilah mentang-mentang sepertinya sudah bukan lazimnya, tidak terkecuali siapapun, karena ini sudah dibuat Undang-undangnya. Nah.. begitu ya bro... Sushi